Sabtu, 13 Februari 2010

VoIP

APA ITU VoIP ?
VoIP (Voice over Internet Protocol) adalah teknologi pengiriman Voice (dimungkinkan juga untuk tipe data multimedia yang lain) secara real time, antara dua atau lebih user dengan melewati jaringan yang menggunakan protokol-protokol internet.

JARINGAN SUARA KONVENSIONAL
Pada jaringan suara konvesional pesawat telephone langsung terhubung dengan PABX (Privat Automated Branch exchange) atau jika milik TELKOM terhubung langsung dengan STO (Sentral Telephone Otomat) terdekat. Dalam STO ini ada daftar nomor-nomor telephone yang disusun secara bertingkat sesuai dengan daerah cakupannya. Jika dari pesawat telephone tersebut ingin menghubungi rekan yang lain, maka tust pesawat telp yang ditekan akan menginformasikan lokasi
yang dituju, kemudian jaringan akan secara otomatis menghubungkan kedua titik tersebut.

JARINGAN INTERNET UNTUK JARINGAN VoIP

Jaringan paling sederhana dari VoIP adalah dua buah komputer terhubung dengan internet. Syarat komputer adalah bisa terhubung ke internet dan mempunyai soundcard. Pada perkembangan selanjutnya, bentuk dari VoIP jauh lebih berkembang. Jaringan yang dipakai tidak cuma internet saja. Segala bentuk jaringan selama masih dalam bentuk TCP/IP bisa memanfaatkan VoIP. Bentuk peralatan pun berkembang, tidak hanya berbentuk komputer yang saling berhubungan, tetapi peralatan lain seperti pesawat telephone biasa terhubung dengan jaringan VoIP. Jaringan data
digital dengan gateway untuk VoIP memungkinkan berhubungan dengan PABX atau jaringan analog telephone biasa. Bentuk komunikasi pun tak hanya suara saja. Bisa berbentuk tulisan (chatting) atau jika jaringannya cukup besar dapat digunakan untuk Video Conference.

BEBERAPA KEUNTUNGAN VoIP
Biaya lebih rendah untuk sambungan langsung jarak jauh.
Memanfaatkan infrastruktur jaringan data yang sudah ada untuk suara.
Penggunaan bandwidth yang lebih kecil daripada telepon biasa.
Memungkinkan digabung dengan jaringan telepon lokal yang sudah ada.

BEBERAPA KELEMAHAN VoIP
Kualitas suara tidak sejernih Telkom.
Ada jeda dalam berkomunikasi.
Jika belum terhubung secara 24 jam ke internet perlu janji untuk saling berhubungan.
Berpotensi menyebabkan jaringan Stuck.


KONFIGURASI VoIP
a. Konfigurasi phone to phone
Konfigurasi ini menghubungkan antara telepon dengan telepon dengan melewati jaringan IP dengan menggunakan perangkat VoIP Gateway yang berfungsi untuk melakukan konversi voice menjadi data dengan proses paketisasi dan sebaliknya

b. Konfigurasi PC to PC
Konfigurasi menghubungkan antara terminal PC dengan PC lainnya menggunakan perangkat router. Proses encoding, kompresi, dan enkapsulasi terjadipada PC. Sedangkan router bertugas mengenali IP Address tujuan yang terdapat pada datagram dan merutekan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.Aplikasi yang digunakan pada terminal PC menggunakan software softphone atau berupa aplikasi tertentu seperti Neetmeeting atau sejenisnya

c. Konfigurasi Phone to PC atau sebaliknya
Konfigurasi ini menghubungkan antara terminal PC dengan terminal telepon atau sebaliknya dengan menggunakan suatu gateway untuk proses konversi suara menjadi data dan sebaliknya. Konfigurasi ini dapat menghubungkan antara terminal user dengan basis PSTN dengan terminal user yang berada di jaringan IP


REGULASI
Perkembangan teknologi telekomunikasi terjadi dengan sangat cepat di seluruh belahan dunia. Selain perkembangan teknologi, jumlah operator di tiap negara juga meningkat. Sejalan dengan hal tersebut, makin banyak negara yang membentuk badan regulasi sebagai langkah antisipasi akan timbulnya berbagai masalah di masa datang. Beberapa tujuan dibuatnya aturan-aturan regulasi antara lain :

• Menjamin tersedianya akses universal terhadap layanan telekomunikasi dasar
• Mendukung pasar yang kompetitif agar dapat menyediakan layanan telekomunikasi yang efisien, berkualitas, canggih dengan harga yang bersaing
• Saat kondisi kompetisi tidak ada atau gagal, regulasi dapat menjamin tidak terjadinya sikap anti kompetisi dan harga yang sewenang-wenang dari pemain dominan
• Menciptakan suasana kondusif untuk mendorong investasi dalam perluasan jaringan telekomunikasi. Meningkatkan kepercayaan dari masyarakat dengan regulasi dan proses pemberian lisensi yang transparan
• Melindungi hak konsumen termasuk masalah privacy
• Mendorong keterhubungan telekomunikasi untuk seluruh pelanggan dengan pengaturan interkoneksi yang efisien
• Optimalisasi sumber yang terbatas seperti spektrum radio dan penomoran. Agar dapat menghasilkan regulasi yang efektif dalam membangun ekonomi suatu negara


SISTEM PENOMORAN DAN HIERARKI GATEKEEPER VoIP MERDEKA v2.1

Dengan segala perkembangannya maka saat ini telah dibuat tingkatan (hierarki) dari jaringan VoIP. Di Indonesia jaringan ini dikenal dengan “VoIP Merdeka”. VoIP Merdeka (VM) dicetuskan oleh Ono W. Purbo yang mencantumkan nomor VoIP di footer mailnya. Keisengan ini akhirnya ada yang menanyakan. Pada akhirnya beberapa anggota komunitas tersebut membuat jaringan antar mereka sendiri. Respon masyarakat yang sangat baik membuat kepopuleran VM melesat dengan cepat. Sumbangan dari beberapa ISP dan dukungan dari APJII (Asossiasi Penyelangara Jaringan Internet) membuat jaringan ini berkembang menjadi besar. Pada akhirnya dirumuskan kembali bentuk penomoran untuk VoIP ini yang secara standar menjadi 6288.

Jadi secara umum, latar belakang dibentuk sistem penomoran adalah sbb:
a. Menghindari duplikasi nomor
b. Delegasi tanggung jawab
c. Meningkatkan success-rate sambungan
d. Antisipasi go-International

Penomoran VoIP Merdeka dimulai dengan prefiks 6288, diikuti dengan 3 digit Kode Operator dan 7 digit nomor End Point:
6288 ppp eeeeeee

Dimana:
6288 = Kode VoIP Merdeka
ppp = Kode Operator (3 digit)
eeeeeee = nomor End Point (7 digit)

Kode Operator
Operator diklasifikasikan menjadi 2 jenis: ISP dan Non-ISP.
Secara teknis tidak ada perbedaan, hanya untuk memudahkan pengenalan dan alasan administratip.
Setiap Operator bertanggungjawab atas alokasi nomor End Point yang menggunakan prefiksnya.

Alokasi Kode Operator
Alokasi untuk ISP:
• 6288901 s/d 6288998 (Tahap-1)
• 6288501 s/d 6288699 (Tahap-2, hanya jika Tahap-1 habis)
Alokasi untuk Non-ISP:
• 6288101 s/d 6288499 (Tahap-1)
• 6288701 s/d 6288899 (Tahap-2, hanya jika Tahap-1 habis)
Dicadangkan:
• 6288888, 6288999, 6288111 untuk test OGK
• 6288000 s/d 6288099 untuk penggunaan di masa depan

Hierarki Gatekeeper
a. Root GK adalah parent dari semua GK dengan prefiks VoIP Merdeka 6288
b. Operator GK adalah parent dari semua terminal dan LGK/gateway yang menggunakan nomor yang diawali dengan Kode Operator ybs
c. LGK adalah parent yang menangani terminal atau GK lain yang berada di jaringan lokal dengan IP privat. GK ini berjalan di mode Proxy

_________________________________________________
Sumber:
http://www.ittelkom.ac.id/library
http://gadowaygado.blogspot.com/2005/06/voip.html
Tim GK-Admin VoIP Merdeka 03-Feb-2003

0 komentar:

Posting Komentar