Sabtu, 27 Februari 2010

IPv6

Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IP versi 6 adalah 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A.
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), alamat IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.

IPv6 mendukung beberapa jenis format prefix, yakni sebagai berikut:
• Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung antara dua host dalam sebuah jaringan.
• Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many.
• Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many. Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa.

Konfigurasi IPv6 pada sistem operasi Windows yang dibuat berbasis Windows XP SP2 yaitu sbb:
1. Instalasi
a. Command Prompt
Run Commannd > cmd
C:\Documents and Settings\rusiawan>ipv6 install
Installing…
Succeeded.
b. GUI via Network Connection
Control Panel > Network Connection > Local Area Connection > Install > Protocol Microsoft TCP/IP Version 6, OK
Lalu pada LAN Properties pastikan ada ceklist pada bagian Microsoft TCP/IP version 6

2. Konfigurasi
a. Konfigurasi alamat IPv6
Bisa dilakukan secara otomatis maupun manual.
Konfigurasi IPv6 secara otomatis didapatkan dari stateless autoconfiguration yang diterima dari router advertisement dan stateful autoconfiguration dari DHCPv6. Jika ada router IPv6 yang mengirimkan router advertisement sementara mesin Windows dengan IPv6 yang sudah terinstall di dalamnya tidak langsung mendapatkan IPv6 maka bisa diketikkan pada command prompt :
C:\Documents and Settings\rusiawan>ipv6 renew
Sedangkan konfigurasi manual bisa dilakukan dengan netsh (pada Windows XP) atau melalui GUI (pada Vista). Untuk penggunaan netsh ini bisa dilihat pada tulisan IPv6 dan Windows Bagian ke-2
b. Cek IPv6 pada Windows
Bisa dilakukan berbagai perintah dari Command Prompt :
“ipconfig” atau “ipconfig /all” atau “ipv6 if”

Kemudian akan terlihat ada 7 interface (2 diantaranya yaitu interface 4 dan 5 tidak tampak karena merupakan interface VMware pada kondisi disable) yaitu :
1. Interface 7 adalah Teredo Tunneling
2. Interface 6 adalah fisik (Ethernet)
3. Interface 3 adalah 6to4 Tunneling
4. Interface 2 adalah Automatic Tunneling dengan alamat embedded IPv4
5. Interface 1 adalah loopback

============================================================================
Sumber:
www.wikipedia.or.id
http://belajaripv6.wordpress.com/2007/01/09/fitur-ipv6-versi-1/

802.11n

IEEE 802.11n-2009 adalah sebuah perubahan standar jaringan nirkabel 802,11-2.007 IEEE untuk meningkatkan throughput lebih dari standar sebelumnya, seperti 802.11b dan 802.11g, dengan peningkatan data rate maksimum dalam lapisan fisik OSI (PHY) dari 54 Mbit/s ke maksimum 600 Mbit/s dengan menggunakan empat ruang aliran di lebar saluran 40 MHz.
IEEE 802.11n didasarkan pada standar 802,11 sebelumnya dengan menambahkan multiple-input multiple-output (MIMO) dan 40 MHz ke lapisan saluran fisik (PHY), dan frame agregasi ke MAC layer. MIMO adalah teknologi yang menggunakan beberapa antena untuk menyelesaikan informasi lebih lanjut secara koheren dari pada menggunakan satu antena. Dua manfaat penting MIMO adalah
menyediakan keragaman antenna dan spasial multiplexing untuk 802.11n.
Kemampuan lain teknologi MIMO adalah menyediakan Spatial Division Multiplexing (SDM). SDM secara spasial multiplexes beberapa stream data independen, ditransfer secara serentak dalam satu saluran spektral bandwidth. MIMO SDM dapat meningkatkan throughput data seperti jumlah dari pemecahan stream data spatial yang ditingkatkan. Setiap aliran spasial membutuhkan antena yang terpisah baik pada pemancar dan penerima. Di samping itu, teknologi MIMO memerlukan rantai frekuensi radio yang terpisah dan analog-ke-digital converter untuk masingmasing antena MIMO yang merubah biaya pelaksanaan menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan sistem non-MIMO.
Saluran 40 MHz adalah fitur lain yang dimasukkan ke dalam 802.11n yang menggandakan lebar saluran dari 20 MHz di 802.11 PHY sebelumnya untuk mengirimkan data. Hal ini memungkinkan untuk penggandaan kecepatan data PHY melebihi satu saluran 20 MHz. Hal ini dapat diaktifkan di 5 GHz mode, atau dalam 2,4 GHz jika ada pengetahuan yang tidak akan mengganggu beberapa 802.11 lainnya atau sistem non-802.11 (seperti Bluetooth) menggunakan frekuensi yang sama. Arsitektur coupling MIMO dengan saluran bandwidth yang lebih luas menawarkan peningkatan fisik transfer rate melebihi 802.11a (5 GHz) dan 802.11g (2,4 GHz).

Keuntungan
a. mampu mentransfer data seperti di ‘jalan tol wireless‘ sehingga menghemat waktu dan lebih cepat.
b. terdapat kombinasi dua frekuensi wireless untuk performance yang lebih baik.
c. fitur memperkecil jumlah data yang dibutuhkan untuk transfer file untuk memberi ruang lebih di jalur pengiriman file.
d. Wi-Fi 802.11n dapat mencapai kecepatan 600Mbps.
e. memberikan waktu lebih panjang untuk daya baterai karena chip 802.11n menggunakan power yang lebih sedikit.

===========================================================================
Sumber:
Mariza Azhar dan Gotama Edo Priambodo

Zigbee


ZigBee merupakan padanan kata Zig dan Bee.
Zig berarti gerakan zig-zag dan Bee berarti lebah. Zigbee memiliki sifat komunikasi yang mirip dengan komunikasi diantara lebah yang melakukan gerakan-gerakan tidak menentu dalam menyampaikan informasi adanya madu ke lebah yang satu ke lebah yang lainnya . Zigbee merupakan teknologi yang memfokuskan data rate rendah, konsumsi daya rendah, biaya rendah, target protokol jaringan wireless untuk aplikasi otomasi dan kendali remote. Komite IEEE 802.15.4 bekerja pada standar data rate rendah, kemudian Zigbee Alliance dan IEEE memutuskan bergabung dan Zigbee merupakan nama komersial (trademark/merk dagang) untuk teknologi ini. IEEE 802.15.4 fokus terhadap dua layer protokol bawah, yaitu physical dan MAC layer. Begitu juga, Zigbee Alliance mengurusi layer protokol teratas (dari Network sampai dengan Application layer) untuk interoperabilitas jaringan data, layanan keamanan, dan cakupan nirkabel home and building control, standar yang berlaku di pasar dan pengembangan ilmiah untuk standar evolusi.

Topologi Jaringan Zigbee/IEEE 802.15.4
Teknologi Zigbee/IEEE 802.15.4 mengakomodir dua jenis topologi jaringan, yaitu single-hop dan multi-hop network. Umumnya single-hop merupakan topologi star, sedangkan multi-hop merupakan topologi peer-to-peer terlihat pada Gambar di bawah ini
Di dalam jaringan Zigbee/IEEE 802.15.4 harus ada satu coordinator yang disebut PAN Coordinator. PAN Coordinator ini bertindak sebagai node pusat dan bertanggung jawab untuk memulai jaringan Zigbee/IEEE 802.15.4 dengan topologi star atau peer-to-peer.
Di dalam topologi star, komunikasi antarnode harus melewati PAN Coordinator (maksimal dua-hop). Topologi peer-to-peer, komunikasi antarnode langsung menuju node tujuan tanpa melewati PAN Coordinator jika node tujuan itu masih dalam coverage area node asal. Topologi yang tergolong peer-to-peer adalah mesh dan tree.



=============================================================================
Sumber:
www.ittelkom.ac.id/library/

Jumat, 26 Februari 2010

TOKEN RING VS FDDI


TOKEN RING
Token Ring adalah sebuah cara akses jaringan berbasis teknologi ring yang pada awalnya dikembangkan dan diusulkan oleh Olaf Soderblum pada tahun 1969. Perusahaan IBM selanjutnya membeli hak cipta dari Token Ring dan memakai akses Token Ring dalam produk IBM pada tahun 1984. Elemen kunci dari desain Token Ring milik IBM ini adalah penggunaan konektor buatan IBM sendiri (proprietary), dengan menggunakan kabel twisted pair, dan memasang hub aktif yang berada di dalam sebuah jaringan komputer.
Pada tahun 1985, Asosiasi IEEE di Amerika Serikat meratifikasi standar IEEE 802.5 untuk protokol (cara akses) Token Ring, sehingga protokol Token Ring ini menjadi standar internasional. Pada awalnya, IBM membuat Token Ring sebagai pengganti untuk teknologi Ethernet (IEEE 802.3) yang merupakan teknologi jaringan LAN paling populer. Meskipun Token Ring lebih superior dalam berbagai segi, Token Ring kurang begitu diminati mengingat beaya implementasinya lebih tinggi jika dibandingkan dengan Ethernet.
Spesifikasi asli dari standar Token Ring adalah kemampuan pengiriman data dengan kecepatan 4 megabit per detik (4 Mbps), dan kemudian ditingkatkan empat kali lipat, menjadi 16 megabit per detik. Pada jaringan topologi ring ini, semua node yang terhubung harus beroperasi pada kecepatan yang sama. Implementasi yang umum terjadi adalah dengan menggunakan ring 4 megabit per detik sebagai penghubung antar node, sementara ring 16 megabit per detik digunakan untuk backbone jaringan.


FDDI (Fiber Distributed Data Interconnect)
FDDI adalah interface jaringan menggunakan kabel serat optic dengan kapasitas sampai 100Mbps, berbasis token passing (seperti pada token ring) dengan menggunakan arsitektur dual cincin LAN. Traffic FDDI pada dual cincin tersebut bergerak saling berlawanan arah (sering disebut juga counter rotating ring). Cincin tersebut terdiri dari cincin primer dan sekunder. Selama beroperasi, cincin primer digunakan untuk transmisi data dan cincin sekunder berada dalam keadaan ‘idle’ atau tidak bekerja. Jika cincin primer mengalami masalah, maka cincin sekunder dipergunakan untuk menggantikan cincin primer. Fungsi utama dari penggunaan dua ring ini adalah untuk mendapatkan reliabilitas yang lebih tinggi bila terjadi diskoneksi pada cincin primer.
FDDI dikembangkan oleh American National Standards Institute (ANSI) melalui standar X3T9.5 pada pertengahan 1980-an. Melalui konsep dual cincinnya, FDDI mampu mengatasi kelemahan dari token ring yang tidak mampu mengatasi koneksi yang putus bila lintasan cincinnya yang mengalami diskoneksi. RFC yang menerangkan FDDI adalah RFC 1188.

========================================================================
Sumber:
www.wikipedia.or.id
Redhat Enterprise Linux Sistem Administration – RH133, Official global learning
services training and certification program

Sabtu, 20 Februari 2010

Charging (Pentarifan) pada PSTN

Charging dalam dunia telekomunikasi ini, bukan berarti ‘charging’ layaknya pengisian betere handphone Anda. Charging yang dimaksud adalah adalah pembebanan yang dikenakan pada pelanggan sebagai biaya penyewaan jasa telekomunikasi berdasarkan tipe dan layanan yang digunakan.
Ruang lingkup dalam charging meliputi:
• pembicaraan lokal,
• jarak pendek,
• jarak jauh,
• nasional jarak jauh,
• tapal batas,
• internasional
Latar belakang diadakan pentarifan adalah karena penyelenggaraan telepon membutuhkan biaya untuk pemasangan peralatan dan pengoperasian. Karenanya, agar perusahaan tidak rugi, harus ada pemasukan dana. Dan salah satu caranya adalah dari biaya telepon yang dibayar pelanggan.

PSTN adalah singkatan dari Public Switched Telephone Network atau yang biasa disebut jaringan telpon tetap (dengan kabel). PSTN secara umum diatur oleh standar-standar teknis yang dibuat oleh ITU-T, dan menggunakan pengalamatan E.163/E.164 (secara umum dikenal dengan nomor telepon).

Beberapa metode yang digunakan oleh perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dalam pentarifan (charging) yaitu sbb:

Fixed-periode Charging Metode
Yaitu metode charging yang ditentukan berdasarkan:
• Periode waktu tetap
• Call rate berubah-ubah terhadap jarak
• Spesifikasi metode waktu yang umum : T
• Tiga menit pertama sebagai periode awal panggilan dan pertambahan satu menit berikutnya

Periodic Pulse Metering Methode
• Call rate tetap
• Periode waktu berubah-ubah terhadap jarak
• Meskipun kelas berdasarkan jarak terus meningkat, pembebanan dapat berdasarkan periode waktu “pulsa metering”

Sedangkan perhitungan tarif pembebanan biaya dilakukan berdasarkan:
1. Komponen dasar
Beban penggunaan jaringan, yaitu dasar untuk menutup biaya pelayanan dan bergantung pada penggunaan sarana jaringan penyambungan
2. Komponen Khusus
Beban untuk pemasangan dan penggunaan jaringan. Bergantung pada jenis dan fasilitas dan/atau daerah, meliputi :
a. Biaya pemasangan awal, hanya dikenai satu kali
b. Biaya langganan atau biaya sewa bulanan
c. Biaya pemakaian fasilitas (fitur) dasar dan tambahan
Jumlah pulsa tergantung pada:
1. Jenis percakapan yang dilakukan
2. Lama waktu percakapan
3. Waktu dilakukan percakapan

Dasar-dasar Pembebanan Biaya
Secara umum panggilan yang berhasil akan dikenakan biaya. Walaupun demikian, dilaksanakan pula beberapa ketentuan sebagai berikut :
• Panggilan darurat dibebaskan dari biaya
• Panggilan golongan tertentu bebas dari biaya, dibebankan kepada penerima panggilan
• Jika tidak ada sinyal Jawab/ Answer, bebas biaya
Pada umumnya pemanggil dibebani biaya percakapan, kecuali :
• Layanan 800 dibebankan kepada yang dipanggil (free call)
• Pelanggan IN dikenakan kepada kedua pihak
• IN dengan kartu credit dibebankan pada pihak ketiga
Pada umumnya biaya percakapan tergantung pada dua unsur dasar, yaitu lama dan jarak (duration call metering dan zone metering).
Berdasarkan jarak (dan tingkat sentral) dimana setiap zoning ada perbedaan perhitungan pulsa, misalnya :
Zone I > 30 - 200 (km) Rp. 950 / menit.
Zone II > 200 - 500 (km) Rp. 1320 / menit.
Zone III > 500 (km) Rp. 1650 / menit.

_____________________________________________________________
sumber:
lecturer.eepis-its.edu/~mieke/.../teori/penomoran%20dan%20pentarifan.pdf
www.google.com/

Sabtu, 13 Februari 2010

VoIP

APA ITU VoIP ?
VoIP (Voice over Internet Protocol) adalah teknologi pengiriman Voice (dimungkinkan juga untuk tipe data multimedia yang lain) secara real time, antara dua atau lebih user dengan melewati jaringan yang menggunakan protokol-protokol internet.

JARINGAN SUARA KONVENSIONAL
Pada jaringan suara konvesional pesawat telephone langsung terhubung dengan PABX (Privat Automated Branch exchange) atau jika milik TELKOM terhubung langsung dengan STO (Sentral Telephone Otomat) terdekat. Dalam STO ini ada daftar nomor-nomor telephone yang disusun secara bertingkat sesuai dengan daerah cakupannya. Jika dari pesawat telephone tersebut ingin menghubungi rekan yang lain, maka tust pesawat telp yang ditekan akan menginformasikan lokasi
yang dituju, kemudian jaringan akan secara otomatis menghubungkan kedua titik tersebut.

JARINGAN INTERNET UNTUK JARINGAN VoIP

Jaringan paling sederhana dari VoIP adalah dua buah komputer terhubung dengan internet. Syarat komputer adalah bisa terhubung ke internet dan mempunyai soundcard. Pada perkembangan selanjutnya, bentuk dari VoIP jauh lebih berkembang. Jaringan yang dipakai tidak cuma internet saja. Segala bentuk jaringan selama masih dalam bentuk TCP/IP bisa memanfaatkan VoIP. Bentuk peralatan pun berkembang, tidak hanya berbentuk komputer yang saling berhubungan, tetapi peralatan lain seperti pesawat telephone biasa terhubung dengan jaringan VoIP. Jaringan data
digital dengan gateway untuk VoIP memungkinkan berhubungan dengan PABX atau jaringan analog telephone biasa. Bentuk komunikasi pun tak hanya suara saja. Bisa berbentuk tulisan (chatting) atau jika jaringannya cukup besar dapat digunakan untuk Video Conference.

BEBERAPA KEUNTUNGAN VoIP
Biaya lebih rendah untuk sambungan langsung jarak jauh.
Memanfaatkan infrastruktur jaringan data yang sudah ada untuk suara.
Penggunaan bandwidth yang lebih kecil daripada telepon biasa.
Memungkinkan digabung dengan jaringan telepon lokal yang sudah ada.

BEBERAPA KELEMAHAN VoIP
Kualitas suara tidak sejernih Telkom.
Ada jeda dalam berkomunikasi.
Jika belum terhubung secara 24 jam ke internet perlu janji untuk saling berhubungan.
Berpotensi menyebabkan jaringan Stuck.


KONFIGURASI VoIP
a. Konfigurasi phone to phone
Konfigurasi ini menghubungkan antara telepon dengan telepon dengan melewati jaringan IP dengan menggunakan perangkat VoIP Gateway yang berfungsi untuk melakukan konversi voice menjadi data dengan proses paketisasi dan sebaliknya

b. Konfigurasi PC to PC
Konfigurasi menghubungkan antara terminal PC dengan PC lainnya menggunakan perangkat router. Proses encoding, kompresi, dan enkapsulasi terjadipada PC. Sedangkan router bertugas mengenali IP Address tujuan yang terdapat pada datagram dan merutekan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.Aplikasi yang digunakan pada terminal PC menggunakan software softphone atau berupa aplikasi tertentu seperti Neetmeeting atau sejenisnya

c. Konfigurasi Phone to PC atau sebaliknya
Konfigurasi ini menghubungkan antara terminal PC dengan terminal telepon atau sebaliknya dengan menggunakan suatu gateway untuk proses konversi suara menjadi data dan sebaliknya. Konfigurasi ini dapat menghubungkan antara terminal user dengan basis PSTN dengan terminal user yang berada di jaringan IP


REGULASI
Perkembangan teknologi telekomunikasi terjadi dengan sangat cepat di seluruh belahan dunia. Selain perkembangan teknologi, jumlah operator di tiap negara juga meningkat. Sejalan dengan hal tersebut, makin banyak negara yang membentuk badan regulasi sebagai langkah antisipasi akan timbulnya berbagai masalah di masa datang. Beberapa tujuan dibuatnya aturan-aturan regulasi antara lain :

• Menjamin tersedianya akses universal terhadap layanan telekomunikasi dasar
• Mendukung pasar yang kompetitif agar dapat menyediakan layanan telekomunikasi yang efisien, berkualitas, canggih dengan harga yang bersaing
• Saat kondisi kompetisi tidak ada atau gagal, regulasi dapat menjamin tidak terjadinya sikap anti kompetisi dan harga yang sewenang-wenang dari pemain dominan
• Menciptakan suasana kondusif untuk mendorong investasi dalam perluasan jaringan telekomunikasi. Meningkatkan kepercayaan dari masyarakat dengan regulasi dan proses pemberian lisensi yang transparan
• Melindungi hak konsumen termasuk masalah privacy
• Mendorong keterhubungan telekomunikasi untuk seluruh pelanggan dengan pengaturan interkoneksi yang efisien
• Optimalisasi sumber yang terbatas seperti spektrum radio dan penomoran. Agar dapat menghasilkan regulasi yang efektif dalam membangun ekonomi suatu negara


SISTEM PENOMORAN DAN HIERARKI GATEKEEPER VoIP MERDEKA v2.1

Dengan segala perkembangannya maka saat ini telah dibuat tingkatan (hierarki) dari jaringan VoIP. Di Indonesia jaringan ini dikenal dengan “VoIP Merdeka”. VoIP Merdeka (VM) dicetuskan oleh Ono W. Purbo yang mencantumkan nomor VoIP di footer mailnya. Keisengan ini akhirnya ada yang menanyakan. Pada akhirnya beberapa anggota komunitas tersebut membuat jaringan antar mereka sendiri. Respon masyarakat yang sangat baik membuat kepopuleran VM melesat dengan cepat. Sumbangan dari beberapa ISP dan dukungan dari APJII (Asossiasi Penyelangara Jaringan Internet) membuat jaringan ini berkembang menjadi besar. Pada akhirnya dirumuskan kembali bentuk penomoran untuk VoIP ini yang secara standar menjadi 6288.

Jadi secara umum, latar belakang dibentuk sistem penomoran adalah sbb:
a. Menghindari duplikasi nomor
b. Delegasi tanggung jawab
c. Meningkatkan success-rate sambungan
d. Antisipasi go-International

Penomoran VoIP Merdeka dimulai dengan prefiks 6288, diikuti dengan 3 digit Kode Operator dan 7 digit nomor End Point:
6288 ppp eeeeeee

Dimana:
6288 = Kode VoIP Merdeka
ppp = Kode Operator (3 digit)
eeeeeee = nomor End Point (7 digit)

Kode Operator
Operator diklasifikasikan menjadi 2 jenis: ISP dan Non-ISP.
Secara teknis tidak ada perbedaan, hanya untuk memudahkan pengenalan dan alasan administratip.
Setiap Operator bertanggungjawab atas alokasi nomor End Point yang menggunakan prefiksnya.

Alokasi Kode Operator
Alokasi untuk ISP:
• 6288901 s/d 6288998 (Tahap-1)
• 6288501 s/d 6288699 (Tahap-2, hanya jika Tahap-1 habis)
Alokasi untuk Non-ISP:
• 6288101 s/d 6288499 (Tahap-1)
• 6288701 s/d 6288899 (Tahap-2, hanya jika Tahap-1 habis)
Dicadangkan:
• 6288888, 6288999, 6288111 untuk test OGK
• 6288000 s/d 6288099 untuk penggunaan di masa depan

Hierarki Gatekeeper
a. Root GK adalah parent dari semua GK dengan prefiks VoIP Merdeka 6288
b. Operator GK adalah parent dari semua terminal dan LGK/gateway yang menggunakan nomor yang diawali dengan Kode Operator ybs
c. LGK adalah parent yang menangani terminal atau GK lain yang berada di jaringan lokal dengan IP privat. GK ini berjalan di mode Proxy

_________________________________________________
Sumber:
http://www.ittelkom.ac.id/library
http://gadowaygado.blogspot.com/2005/06/voip.html
Tim GK-Admin VoIP Merdeka 03-Feb-2003

Kamis, 11 Februari 2010

opening

Bismillaahirrahmaanirrahim..


Mengawali blog di awal semester ini, rasanya kalimat yang patut 'diperhitungkan' (terutama bagi saya pribadi) adalah:

MAN JADDA WA JADA
(barang siapa yang bersungguh-sungguh akan sukses)

Semoga...
kamu
..aku....
kita..
.......mereka
sukses selalu

amiin